paalmerah.com – Cetak laba saat pandemi, PT Bukit Kausar, anak perusahaan PTPN VI ini juga membuat catatan menarik yang patut mendapat apresiasi. Berikut selayang pandang PT Bukit Kausar
![]() |
Direktur PT. Bukit Kausar Andy Fauzi Siregar dan staf (dok. Humas PTPN 6) |
Berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, PT Bukit Kausar merupakan ‘Anak Tertua’ PTP Nusantara VI. Pada tahun 2000 silam atau 22 tahun lalu, PTPN VI mengakuisisi perusahaan ini.
Semenjak itu, PT Bukit Kausar (BK) yang memiliki lahan seluas 5.004,92 Ha menunjukkan perkembangan pesat. Berusia 22 tahun, PT BK telah memperkerjakan 508 tenaga kerja.
Lahan lima ribu hektar yang mengantongi sertifikat HGU Kementerian BPN tersebut, terbagi menjadi beberapa hamparan. Yakni, areal Tanaman Menghasilkan (TM) 4.883,63 Ha, TM Non Produktif 89,81 Ha dan areal tamaman cadangan seluas 81,48 Ha.
Kinerja PT Bukit Kausar Pada Juli 2021 lalu, anak perusahaan PTPN VI yang dipimpin oleh Direktur Andy Fauzi Siregar itu, berhasil mencapai masa kejayannya.
Tercatat, pada tahun kejayaannya itu PT Bukit Kausar mampu menghasilkan 22.092 Ton Tandan Buah Segar (TBS) Sawit. Produksi ini mengalami peningkatan sebesar 6,89 % dari tahun 2020.
“Alhamdulillah meningkat, sebelumnya pada tahun 2020 sebanyak 20.668 Ton,” ungkap Adrian manager operasional PT BK, pada kegiatan Media Gathering PTPN VI, Senin (13/06/2022).
Melonjaknya produksi TBS itu, justru terjadi saat pandemi Covid-19 pada 2021. Meningkat, saat Virus Corona membuat aturan pembatasan, ekonomi melemah dan dampak lainnya.
Tak hanya itu, dalam keadaan terdampak ekonomi global akibat pandemi, ternyata PT Bukit Kausar tercatat sebagai perusahaan tunggal yang tak memiliki hutang perbankan dalam lingkup PTPN.
Hingga kemudian, perusahaan ini berkontribusi 13,96 persen atas laba PTPN VI pada 2021 sebesar Rp 270 miliar.
“PT Bukit Kausar mencetak laba tertinggi pada tahun 2021, yakni sebesar 39 miliar,” ungkapnya.
Bibit Berlisensi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
Kilas balik pada peningkatan angka produksi pada tahun 2021 lalu, Fauzi membeberkan beberapa kunci rahasia perusahaan ini. Diantaranya, manajemen karyawan yang terintegrasi hingga penggunaan bibit sawit yang berlisensi.
PT Bukit Kausar sendiri menggunakan bibit yang berasal dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara.
Dari bibit ini, PT Bukit Kausar mencetak sejarah produktivitas sawit tertinggi yakni 14,3 ton/ha
“Penggunaan bibit merupakan salah satu kunci peningkatan produksi. Dokumennya lengkap, kita pakai dari PPKS Medan, Sumatera Utara,” bilangnya.
Corporate Social Responsibillity Sebagai perusahaan holdings, pihaknya juga tak luput dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya melalui program Corporate Social Responsibillity (CSR).
Adapun program CSR tersebut, berupa pembangunan Fasilitas Umum (Fasum) dan pemberdayaan masyarakat. Mulai dari sarana pendidikan, infrastruktur jalan, bedah rumah hingga aliran listrik.
Atas hal itu, bilang Andre, pihaknya selalu terbuka dengan kritik dan saran dari seluruh masyarakat, maupun pemerintah setempat.
“Kita benahi beberapa fasilitas umum, seperti MCK, Madrasah, sekolah, aliran listrik. Yang terbaru ini, kita membantu perbaikan jalan dan bedah rumah,.” pungkasnya. (red)
Discussion about this post