Paalmerah.com, SURABAYA – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi Gas Rumah Kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan Net Zero Emission pada 2060. Net Zero Emission atau nol emisi karbon merupakan kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi emisi yang mampu diserap oleh bumi.
Melalui peta jalan transisi energi menuju Net Zero Emission, pemerintah Indonesia menetapkan target penurunan emisi GRK sepanjang tahun 2020 hingga 2025 sebesar 178 juta ton CO2. Sementara itu, melansir dari laman Kementerian ESDM, di tahun 2023 pemerintah Indonesia telah mencatatkan penurunan emisi GRK sebesar 127,67 juta ton CO2.
Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 4 menyatakan komitmennya untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission 2060 tersebut.
“Melalui penerapan kebijakan sustainable agriculture, kami percaya mampu mencapai room improvement penurunan GRK sebesar 28,3 persen,” ungkap Subagiyo pada Kamis (18/07).
Subagiyo menjelaskan bahwa upaya penurunan GRK tersebut terimplementasi dalam praktik operasional di lapangan berupa peningkatan daya dukung lingkungan dan sumber daya, meliputi kesuburan tanah, serta kecukupan air.
“Dalam penggunaan pupuk misalnya, kami mengombinasikan antara penggunaan pupuk organik dan sintetik untuk mengurangi potensi denitrifikasi dan run off ke dalam air tanah. Selain itu, sebagai upaya konservasi tanah, kami menerapkan praktik guludan untuk mengurangi dampak erosi tanah serta program rotasi tanaman untuk mengembalikan daya dukung tanah pada tanaman,” jelas Subagiyo.
Sementara untuk menjaga kecukupan dan efisiensi kebutuhan air, seluruh lahan-lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN I Regional 4 telah menerapkan teknologi tepat guna yaitu Water Management System (WMS).
Selain memastikan penerapan sustainable agriculture pada sektor on farm, secara terintegrasi dari hulu ke hilir PT Energi Agro Nusantara (PT Enero) yang sebelumnya anak perusahaan PTPN X, sebelum aksi korporasi menjadi PTPN I Regional 4 telah berkontribusi dalam akselerasi penyediaan bioethanol sebagai bahan bakar ramah lingkungan yang berasal dari molases atau tetes tebu. Hal ini sekaligus bentuk komitmen PTPN I Regional 4 dalam mendukung implementasi Peraturan Presiden No.40 tahun 2023.
Pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) bahkan juga telah beroperasi melalui pabrik PT Enero. Data menunjukkan melalui CO2 plant, karbondioksida yang mampu diserap yaitu sebesar 4.800 ton dalam setahun. Selain itu, melalui sejumlah proses pengolahan biomassa, Enero juga mampu mereduksi gas methan atau CH4 ekuivalen karbondioksida sebesar 269,5 juta ton CO2 dalam setahun.
“Sehingga, sejumlah upaya yang kami lakukan tidak lagi hanya berfokus pada sustainability business, melainkan telah menerapkan sustainable agriculture yang tidak hanya berfokus pada pemenuhan ketahanan pangan tetapi juga pada keberlanjutan dan keselamatan lingkungan khususnya dalam mencapai Net Zero Emission,” pungkas Subagiyo.
Discussion about this post