Paalmerah.com,BANDAR LAMPUNG – Pasca pembentukan Subholding Supporting Co yang menggabungkan delapan PTPN pada 1 Desember 2023, PTPN I sebagai surviving entity terus melakukan konsolidasi manajemen. Salah satu yang menjadi target tercepat adalah sistem manajemen perusahaan yang komprehensif, simultan, dan terintegrasi. Dalam konteks ini, PTPN I Supporting Co menggunakan Integrated Management System (IMS) berbasis Standarisasi yang dibangun berdasarkan identifikasi kebutuhan dari stakeholders,potensi, permasalahan, dan solusinya.
Aplikasi IMS yang mengadopsi Standar ISO 14001:2015, ISO 9001:2015, dan SMK3 ini disosialisasikan selama tiga hari di Regional 7 di Bandar Lampung sejak Rabu (18/6/24). Sosialisasi yang diikuti 47 karyawan secara luring dan puluhan karyawan secara daring dari 13 Unit Kerja Regional 7 dibuka SEVP Business Support Bambang Agustian. Sedangkan nara sumber utama pada agenda Internalisasi dan Workhsop ini adalah Darda Insan Alam, Asisten Sistem Manajemen Head Office (HO, Kantor Pusat) PTPN 1.
Pada pengarahannya, Bambang Agustian menjelaskan posisi manajemen di masa transisi di PTPN I dan keterkaitannya dengan manajemen di Regional 7. Ia mengatakan, seiring perubahan struktur dan nomenklatur entitas yang berubah, perubahan sistem manajemen otomatis mengalami perubahan. Lebih dari sekadar struktur dan alur kerja, strategi, kebijakan, dan target yang akan dicapai juga berubah.
“Kita tahu, saat ini adalah masa transisi dari perubahan struktur korporasi sebagai ikhiar untuk menjawab tantangan. Perubahan ini harus kita sikapi secara bijak dan pikiran positif. Salah satu perubahan yang harus cepat diantisipasi adalah sistem manajemen. Dan hari ini kita mulai diperkenalkan sistem manajemen baru yang terintegrasi dari HO,” kata SEVP yang sebelumnya menjabat sebagai Sekper PTPN III Holding ini.
Bambang menekankan semua elemen dan semua karyawan di Regional 7 menguasai sistem manajemen baru ini. Sebab, kata dia, dalam waktu secepatnya sistem ini akan diberlakukan secara menyeluruh di semua unit kerja dalam lingkup PTPN I. Hal itu berlaku pada semua level dan semua item yang ada.
“Setelah sosialisasi, pelatihan, dan simulasi ini selesai, tentu HO akan memberlakukan IMS ini secara menyeluruh. Dengan demikian, IMS Berbasis Standardisasi ini akan menggantikan semua sistem yang selama ini dipakai secara regional. Jadi, semua elemen dan semua karyawan wajib memahami, mengerti, dan mengaplikasikan IMS ini dengan baik,” kata dia.
IMS PTPN I adalah sistem manajemen komprehensif yang mengintegrasikan berbagai aspek operasional perusahaan. IMS tidak hanya menjadi fasilitas pengatur trafik manajemen perkantoran, keuangan, pemasaran, distribusi, dan urusan administrasi lainnya, tetapi juga menjangkau manajemen kualitas, keselamatan, lingkungan, dan energi.
Bambang mengatakan, penerapan IMS dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional PTPN 1, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Ia juga menyatakan IMS merupakan prioritas strategis bagi perusahaan. “IMS adalah alat yang dapat membantu kami meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan bisnis kita. Ini adalah inisiatif seluruh elemen perusahaan, dan kami membutuhkan semua orang untuk ikut serta agar ini sukses,” kata dia.
Sementara itu, Darda Insan Alam saat memberi pengantar materinya menyampaikan IMS merupakan sistem manajemen komprehensif yang mengintegrasikan berbagai aspek operasi bisnis. Dalam pelatihan para peserta mendapatkan pelatihan tentang berbagai topik terkait IMS, antara lain: Konsep dan manfaat IMS, Persyaratan standar IMS, Proses implementasi IMS, dan Peran dan tanggung jawab karyawan di IMS, ungkap Darda.
“Tim Perancangan dan Implementasi IMS dari HO bekerja sama dengan semua bagian telah membangun IMS ini sedemikian rupa sehingga mampu mengakomodasi semua elemen secara integratif. Kami yakin, dengan IMS baru ini, PTPN I akan menjadi perusahaan yang lebih efisien, efektif, dan berkelanjutan,” kata dia. (*)
Discussion about this post