paalmerah.com – Tulisan ini adalah sebuah refleksi dari kegiatan reses yang diselenggarakan oleh salah satu anggota DPR, yaitu Sutiono, ST. Reses dapat diartikan sebagai wadah atau komunikasi dua arah antara legislative dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala. Reses juga merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh anggota DPR untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap reses. Bahasa kekiniannya reses adalah masa kegiatan DPRD di luar kegiatan masa siding dan di luar gedung melalui daerah pemilihannya (Dapil) masing-masing. Yang menarik untuk dicermati dalam reses ini adalah membahas tentang seni dan budaya. Salah satu adalah membuat wadah bagi seluruh kalangan yang menjadi pengiat seni dan budaya di Kota Jambi.
Bambang Setiyawan, S.Pd. |
Dalam tulisan ini penulis akan mengkaji peran seni dan budaya Melayu menjadi tatanan social. Kegiatan reses ini dihadiri oleh Camat Jambi Timur, Lembaga Adat, Danramil, Lurah Tanjung Sari, Kepala Pemberdayaan Kemasyarakatan, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi. Usai menyampaiakan paparan, Sutiono, S.T memberikan kesempatan kepada seluruh undangan yang hadir untuk bertanya, khususnya mengenai seni dan budaya. Salah satu yang menarik adalah sedekah bumi dan festival laying-layang. Kegiatan ini akan menjadi kegiatan atau sebuah tradisi yang dapat mempersatukan keragaman menjadi kekayaan bangsa, sehingga nilai-nilai persatuan dan kesatuan akan tercipta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi sangat mendukung dengan diadakan festival sedekah bumi dan festival laying-layang.
Ini merupakan sebuah seni dan tradisi yang layak untuk diangkat menjadi kalender tahunan di Kota Jambi. Filosofi sedekah bumi adalah sebagai ungkapan syukur kepada bumi mempertiwi yang telah memberikan kekayaan alam yang melimpah bagi kehidupan manusia. Dengan diadakan kegiatan reses, Sabtu 05 Maret 2022, penulis tertarik untuk mengkaji sebuah tradisi seni dan budaya.
Sesuai dengan kodratnya sebagai mahkluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainya dan membentuk kehidupan kolektif, meliputi bentuk pembagian tugas, aktivitas bersama, dan berkomunikasi. Kehidupan kolektif ini menurut Koentjraningrat (1986:136) disebut masyarakat. Dalam tingkat yang lebih luas, manusia-baik secara pribadi maupun bersama-sama dalam masyrakat-menjalin komunikasi dengan manusia atau masyarakat lainnya. Dalam tindakah komunikasi ini, secara sadar atau pun tidak sadar, secara langsung maupun tidak langsung, terjadi sentuhan budaya. Terjadinya sentuhan budaya seringkali terjadi pula kepengaruhan budaya. Yang perlu dicatat disini adalah istilah “pengaruh” tidak selalu bermakna pada pihak yang kuat dan pihak yang lemah. Pengaruh seringkali punya makna “pengayaan”.
Unsur-unsur budaya yang datang sebagai pengaruh seringkali memperkaya dan tidak menghapus unsur-unsur budaya yang dipengaruhinya. Seni sebagai suatu kebudayaan, lahir tumbuh dan berkembang sesuai dinamika masyarakat yang melahirkan dan memilikinya. Kondisi masyarakat berpengaruh besar terhadap seni yang dihasilkan, baik dalam bentuk maupun dalam isi. Sebagai halnya kebudayaan, seni pun terikat oleh ruang dan waktu. Seni tumbuh berkembang sesuai dengan perjalanan waktu. Dalam perkembangan tersebut seringkali ada unsur-unsur yang mengalami perubahan, ada unsur yang hilang, dan ada unsur-unsur yang tetap diakui keberadaannya.
Melalui kegiatan reses dari anggota DPRD Kota Jambi, Sutiono, ST., penulis menarik kesimpulan bahwa seni dan budaya akan berpengaruh terhadap pembangunan daerah. Seni dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena ini merupakan dua unsur seperti dalam satu mangkok sop, saling melengkapi dan saling membutuhkan. Seni adalah sesuatu yang dibuat dari pengolahan ide, cipta, rasa dari kondisi yang mempengaruhinya pada saat itu. Seni sendiri lebih cendrung dan mufakat dikatakan atau dikaitkan dengan sesuatu yang punya nilai estetika atau keindahan baik secara bentuk, rupa, fungsi dan material yang digunakan.
Sedangkan budaya adalah bisa diartikan pengejawantahan dari seni dengan cara pandang hidup yang beridentitas dalam sebuah peradaban yang terus turun temurun diwariskan kesetiap generasi. Lalu kenapa seni dan budaya sangat berpengaruh tinggi terhadap perkembangan pembangunan suatu daerah atau bangsa dan Negara?
Peran seni budaya ini tentu sangat penting, karena dalam seni dan budaya ada nilai-nilai luhur kehidupan yang bisa menjadi landasan pada sebuah kehidupan yang bersosial. Seni budaya menduduki peran penting yang mendasar dalam pembangunan suatu daerah. Karena peran seni budaya adalah sebagai pembangunan karakter untuk terus mendidik dan mengajarkan tentang kearifan-kearifan lokal pada generasi dengan dasar kesenangan dan kebutuhan untuk memahami seni budaya sebagai identitas pada daerahnya. Semoga melalui kegiatan reses ini, identitas bangsa, identitas daerah melalui seni diperjuangkan oleh Anggota DPRD dan pemerintah terus bersinergi untuk membangun seni dan budaya dengan menjunjung tinggi kearifan lokal. Dan mari kita doakan semoga festival laying-layang dan sedekah bumi yang akan dilaksanakan di bulan Juni 2022 mendatang menjadi ikon bagi pemerintah Kota Jambi sebagai destinasi wisata. (red)
Discussion about this post